SAIBETIK.COM, Palembang – Menjelang Hari Raya Imlek atau Tahun Baru Cina, Pulau Kemaro biasanya mulai banyak pengunjungnya. Pasalnya, lokasi wisata yang bersejarah ini kerap kali menjadi tempat berziarah umat Budha dan penyelenggaraan Cap Go Meh.
Nama Pulau Kemaro memang sudah tidak asing lagi bagi para traveler, lokasi yang identik dengan peradaban kota Tiongkok dan masyarakat Tionghoa itu menjadi salah satu Icon wisata sejarah di Sumatera Selatan.
Delta kecil ini terbentuk dari proses alam di Sungai Musi sejak masa lampau membentuk Pulau Kemaro tepat di titik pertemuan antara sungai dan laut. Diatasnya terdapat peninggalan sejarah yang masih melegenda. Di antaranya :

– Pagoda berlantai 9
Bangunan berornamen naga dikanan kiri tangga menuju pintu
Pagoda itu, dibangun tahun 2006 ditengah pulau. Pagoda lantai 9 ini menjadi objek foto para wisatawan setiap mengunjungi Pulau Kemaro.
– Klenteng Hok Tjing Rio
Atau dikenal juga dengan nama Klenteng Kuan Im, dan kuil Buddha untuk beribadah atau berziarah ke makam juga sering menjadi tempat penyelenggaraan acara Cap Go Meh setiap hari raya Imlek.
– Pohon Cinta
Pulau yang diberi nama Kemaro yang memiliki arti Kemarau itu seluas 25 hektare itu juga memiliki pesona dengan adanya pohon cinta. Konon katanya, pengunjung yang mengukir namanya dipohon tersebut akan menjadi jodoh dan langgeng. Namun untuk menghindari pohon tersebut dari banyaknya ukiran, pengelola memagari pohon tersebut.
– Makam Cinta
Makam Siti Fatimah dan Tan Bun An yang dikisahkan dulu keduanya merupakan sepasang kekasih yang berbeda budaya dan bangsa. Konon, seorang saudagar Tiongkok bernama Tan Bun An menjalin kasih dengan perempuan asli Palembang bernama Siti Fatimah yang merupakan Putri Raja Sriwijaya. Keduanya menceburkan diri ke sungai Musi.

Baca Juga : Harga Naik Getek Nyebrang Pulau Kemaro Palembang
Dengan adanya empat peninggalan bersejarah yang misterius itu, Pulau Kemaro mulai banyak menarik wisatawan dari luar. Sehingga beberapa fasilitas didalamnya mulai di upgrade.
Salah satunya, banyak para UMKM asal Sumatera Selatan yang membuka lapak oleh-oleh Palembang. Misalnya, pakaian dengan icon Kota Palembang, gantungan kunci, cendera mata dan yang unik juga terdapat Kostum Barongsai.
Terdapat pula angkringan yang menjual makanan minuman kelapa muda dengan harga yang ramah di kantong, mulai dari Rp5.000 rupiah.*
Editor : Siska Purnama