BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 akan dimulai besok, Sabtu (15/10/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) akan menerjunkan sebanyak 13.632 orang tim pengumpulan data.
Pengumpulan data mikro penduduk Provinsi Lampung itu digelar selama satu bulan, sampai 14 November 2022 mendatang.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Agung Erianto mengatakan, pendataan regsosek diharapkan dapat tersosialisasi kepada masyarakat, agar mendapat data sosial ekonomi yang berkualitas.
“Keberhasilan pelaksanaan ini sangat penting dalam rangka mendapatkan satu data sosial. Mewujudkan satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” kata Agung saat membuka Regsoksek 2022, di Golden Tulip Springhill Lampung, Jumat (14/10/2022).
Dalam kegiatan Media Gathering bertajuk Sinergitas BPS dan Media untuk Menyukseakan Registrasi Sosial Ekonomi 2022 itu, Agung berharap kolaborasi pengumpulan data Rengsosek dapat meningkatkan sinergi dan harmonis antara pemerintah, BPS dan Media.
“Semoga upaya kita menjadi dampak yang baik untuk kemajuan bangsa, terutama memajukan visi rakyat Lampung berjaya,” ungkap dia.
Sementara, Statistik Ahli Madya Selaku Koordinator Fungsi Statistik Sosial, Mas’ud Rifai menyebut, BPS melibatkan 13.672 petugas khusus untuk melakukan pendataan penduduk di Provinsi Lampung.
Terdiri dari 10.499 orang melakukan petugas pendataan lapangan (ppl), yang akan diawasi di kordinasi oleh petugas pemeriksa lapangan sebanyak 2.711 orang. Dan Komandan setiap kecamatan 391 orang.
“Daerah khusus, terdiri dari perumahan elit dan wilayah terpencil sebanyak 71 orang petugas,” ungkapnya.
Gerakan untuk melakukan pendataan besar ini, ujar Mas’ud, para petugas sudah mendapat pelatihan selama dua hari. Untuk mempelajari prosedur pendataan dan definisi yang dilakukan sesuai standardisasi, prosedur dan seragam.
“13.672 petugas dilatih secara khusus dengan tata kelola dan instruktur yang profesional. Sehingga pendataan awal Regsosek menggunakan pendekatan keluarga dengan memperhatikan domisili semua anggota keluarga yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK),” jelas dia.
Ia mengatakan bahwa satu orang petugas ditargetkan mendata 250 KK, yang dibagi menurut wilayah pendataan satuan lingkungan setempat terkecil RT atau Dusun.
Dengan Langkahnya melakukan pengenalan tempat, berkoordinasi dengan ketua RT atau kepala Dusun. Sehingga pendataan akan tercapai 100 persen, tidak ada yang terlewat maupun double data.
“Dengan proses ini tidak ada satu jengkal pun wilayah Lampung yang terlewat. Nanti hasil Pendataan ini, output nya basis data sosial ekonomi seluruh penduduk. Dan akan ada peringkat berdasarkan penduduk sesuai dengan kategori sangat miskin dan tidak miskin tercatat,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama