oleh

Beri WBP Keterampilan Tata Boga, Kalapas Narkotika Harap Jadi Bekal Buka Usaha

LAMPUNG SELATAN, Saibetik.com – Lapas Narkotika kelas IIA Bandar Lampung menjalankan program pelatihan kemandirian tata boga. Ini digerakan untuk menanamkan bekal keterampilan sebagai modal warga binaan membuka usaha.

Kali ini, Lapas Narkotika mengandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Metro, memberikan materi dan praktik pembuatan Getuk kue traditional Jawa hasil olahan singkong.

Kegiatan diikuti puluhan warga binaan pemasyarakatan (wbp) di dapur Lapas Narkotika. Dipantau langsung Kepala Lapas Narkotika kelas IIA Bandar Lampung Porman Siregar dan Kasi Pemasaran dan Kerjasama BLK Kota Metro Sari Maryanti.

Kalapas Porman menjelaskan, kegiatan yang bertujuan memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan terkait pembuatan kue tersebut, juga akan menumbuhkan UMKM Baru di masa mendatang.

“Lapas menggali keahlian pada WBP, salah satunya dalam tata boga. Lantaran kemampuan membuat kue ini, bisa jadi bekal bagi mereka ketika bebas dari tahanan,” jelas Kalapas Porman.

Sehingga kegiatan ini, bukan sekedar mengisi waktu luang wbp. Namun, Porman berharap dapat menanamkan materi pengelolaan makanan dari bahan yang murah dan sederhana, menjadi menu yang bisa bernilai ekonomi.

“Materi atau menu yang diajarkan kepada warga binaan juga kami sesuaikan,  agar nantinya dapat menjadi peluang bagi mereka membuka usaha diluar,” ungkapnya.

Baca Juga : Usai Pelatihan Manasik Haji, WBP Lapas Narkotika Dapat Umroh Gratis dari KadivPas

Sementara, Kasi Pemasaran dan Kerjasama BLK Kota Metro Sari Maryanti mengungkapkan, program pelatihan ini sangat berguna untuk mengasah keterampilan warga binaan.

“Program ini sangat bagus dan bisa dilanjutkan terus kerjasama ini untuk tahun-tahun berikutnya karena ini membina masyarakat untuk lebih maju lagi. Ketika keluar nanti juga mereka bisa berkarya dan membuka usaha mandiri,” kata Sari Maryati.

Ia menyebut, materi yang diberikan mulai dari pembuatan menu olahan nasi goreng hidangan sayuran dan lauk pauk hingga pembuatan makanan tradisional getuk.

“Seperti hari ini kita praktik pembuatan kue getuk, dengan bahan-bahan yang sederhana kita berharap bisa memberikan nilai jual di masyarakat,” tutup Sari.***

Laporan Siska Purnama

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed